Sesungguhnya, orang-orang mukmin itu bersaudara. Maka damaikanlah di antara kedua saudaramu, dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu dikasihani. (Al-Hujurat: 10)

  • "Dan kepunyaan Allah swt. nama-nama sifat yang baik. Maka, serulah Dia dengan itu. (Q.S: 7:180)

  • Inilah Kitab yang Kami telah menurunkannya dengan penuh berkat, maka ikutilah dia...

  • Sesungguhnya kamu dapati dalam diri Rasulullah saw suri teladan yang sebaik-baiknya. (Q.S. 33:21)

    16 Jan 2013

    ibu yang baik anak baik
    image: katir-paimo.blogspot.com
    Berkenaan pendidikan anak-anak, Islam pertama-tama menganjurkan agar hendaknya setiap orang mukmin memilih teman hidupnya seorang yang baik agar berkat pengaruhnya, keturunannya akan menjadi orang-orang yang baik pula.
    Rasulullah saw bersabda:

    ”Ada empat sebab orang memilih teman hidupnya. Sebagian orang memilih sebab harta-bendanya. Sebagian lagi sebab keturunannya. Sebagian lagi sebab tertarik oleh kecantikannya. Dan sebagian lagi memandang penting akhlak dan agamanya. Hendaknya engkau selalu mengutamakan akhlak dan agamanya. Kalau tidak tanganmu akan dikotori oleh lumpur” (Bukhari, Muslim, dan Misykaat hal. 267)

    Semenjak bumi ini diciptakan hingga kini, tidak ada sarana lain untuk mendapatkan keturunan yang saleh selain seorang ibu yang mukhlis lagi berbudi luhur, Di sinilah tampak ciri khas kesempurnaan agama Islam. Islam mengatur pendidikan anak-anak jauh sebelum anak lahir ke bumi. Islam memerintahkan jika seorang mukmin ingin mempunyai keturunan yang saleh, ia hendaknya memilih calon istrinya seorang wanita yang beragama serta berakhlak. Sebab jika ia salah pilih maka penyesalanlah yang akan diterimanya seumur hidup.

    Di dalam nasehat diatas tersembunyi hikmah, sebagaimana sebuah ladang yang subur tanahnya berpengaruh kepada hasil panennya, demikin pula halnya seorang ibu membekaskan pengaruh pada pembawaan akhlak serta perangai anak-anaknya. Sesudah anak lahir, pendidikan ibu pada prakteknya amat besar bekasnya. Ya, benar si ayah pun mempunyai andil dalam mendidik anak. Akan terapi, dibanding dengan jerih payah sang ibu peran ayah jauh sekali dibandingkan dengan ibu. Selama masih bayi dari ibunyalah ia menghirup kelezatan air susu ibu. Dirangkulan ibunyalah ia menikmati ketentraman. Siang malam ia senantiasa berada disamping ibu. Kepada ibulah ia bertutur. Kepada ibu ia merengek-rengek meminta sesuatu. Kepada ibu ia mencari jalan penyelesaian dalam suatu masalah. Dari mulut ibu ia mendengar kata-kata mesra. Sekali-kali ibu memarahinya, tetapi tak urung ia kembali kepada ibu dan bergelantung padanya. Ia memperhatikan setiap tingkah-laku ibu. Pendek kata, seorang anak merupakan bagian wujud seorang ibu.

    Perhubungan antara ayah dan anak yang kesempatannya jarang, lagi pula kaku itu, jika dibandingkan dengan perhubungan antara ibu dan anak selama dua puluh empat jam yang mesra lagi erat, boleh dikatakan seolah-olah tidak berarti belaka. Karena itulah Rasulullah saw bersabda:

    “Sorga terletak di bawah kaki ibu”

    Maksud ucapan itu ialah, jika sang ibu seorang yang mukhlis, maka perhubungannnya yang erat siang malam itu akan menuntun anaknya langsung ke sorga. Dengan jalan berkhidmat kepada ibu terbuka baginya jalan menuju sorga.

    Saya telah memperhatikan keadaan ribuan rumah tangga dan dengan diam-diam mengamati peri kehidupan mereka, maka di mana ratu rumahtangganya seorang wanita yang baik, di sana rata-rata 80% dari keluarga semacam itu terdiri atas anak-anak yang baik. Keadaan itu ada kekecualinnya, jika anak itu setelah menjadi besar berubah menjadi tidak baik, disebabkan oleh pengaruh buruk pergaulan mereka. Begitulah kehendak kodrat alam yang tak berubah-ubah dan mengenainya junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw. Bersabda

    “Hendaklah engkau selalu mengutamakan akhlak dan agama (wanita yang akan engkau kawini). Kalau tidak, tanganmu akan dikotori oleh lumpur,”

    Walhasil, rahasia pertama mendidik itu disini. Seseorang yang memilih jodohnya seorang wanita dengan mengutamakan kecantikan paras mukanya, kebangsawanannya, dan kekayaan hartanya belaka, ia tak ubahnya seperti berlari-lari mengejar sesuatu yang tidak kekal. Oleh karena itu, dianjurkan agar lebih baik memilih seorang wanita yang beragama dan berakhlak. Jika seseorang mendapatkan seorang istri yang beragama dan si samping itu dimilikinya pula nikmat-nikmat tambahan (berupa kecantikan, harta, dan keturunan) itu, ia tak ubahnya laksana memiliki sebutir mutiara. Akan tetapi, dasar utamanya untuk memperoleh keturunan yang baik adalah terletak pada kecondongan sifat istri kepada agama dan keelokan budi pekerti. Selain itu, seorang istri yang mukhlis bahkan merupakan sumber ketentraman kalbu dan kedamaian pikiran bagi sang suami dan membuat rumah tangga bagaikan sorga dunia.  


    Sumber: Hadhrat Mirza Bashir Ahmad, MA, Dasar-Dasar Pendidikan Bagi Jemaat, Bandung: Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 1998.

    50 komentar:

    1. terimakasih banyak,,,,artikel ini sangat bagus dan penting sekali untuk kita umat islam agar kita lebih berhati hati dalam memilih pasangan,sehingga kita bisa melahirkan keturunan yang baik

      BalasHapus
    2. maka kita harus berbudi pekerti luhur juga agar kita dapat pasangan yang baik ....artikel bagus....

      BalasHapus
    3. artikelnya sangat memberikan pencerahan...

      salam kunjungan kembali yaa..

      BalasHapus
    4. Salam kenal, makasih artikelnya bagus, bisa menambah pengetahuan dan ilmu. Saya tunggu kunjungan baliknya di http://OBYEKTIF.COM

      Salam kompak:
      Obyektif Cyber Magazine
      obyektif.com

      BalasHapus
    5. makasih artikelnya .artikel yang bagus dan bermanfaat.bagaimana cara apabila istri kita belum sholekah ?

      BalasHapus
    6. Artikel yang sangat menarik, dapat membuat kesadaran akan cinta Ibu, surga memang dibawah telapak kaki ibu, ibu yang sholehah, yang akan menciptakan anak sholeh. terimakasih udah dishaere ,,wassalam

      BalasHapus
    7. buah tak akan jatuh jauh dari pohonnya

      BalasHapus
    8. semoga mendapat keturunan yang baik juga amin..

      BalasHapus
    9. emang bener sih ibu yang baik akan melahirkan anak yang baik, karena ibu yang baik akan mengajari anaknya hal-hal yang baik juga.

      BalasHapus
    10. makasih, infonya bisa jadi panutan buat ibu-ibu

      BalasHapus
    11. jadi makin nambah pengetahuan...
      terima ksih agan

      BalasHapus
    12. semuanya tergantung ibunya, karena kalo ibunya ngajarin yang baik sudah pasti anaknya juga ikut baik

      BalasHapus
    13. ini keren infonya, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya

      BalasHapus
    14. anak itu cerminan dari ibunya lah, kalo ibunya baik udah pasti anaknya baik tapi kalo ibunya ngga bener ya ngga bener. Tapi ada kok ibunya baik anaknya ngga begitu karena faktor lingkungan kali yah :)

      BalasHapus
    15. bener banget lah, buah tidak jatuh jauh dari pohonnya

      BalasHapus
    16. .artikel yang bagus dan bermanfaat.

      BalasHapus
    17. Makasih ya,, izi shere di www.awitrom.com

      BalasHapus
    18. Makasih ya,, izi shere di www.awitrom.com

      BalasHapus
    19. terima kasih informasinya , seoga selalu bermanfaat dan berkah selalu .

      BalasHapus